Sosok Perempuan Tangguh itu Bernama Ny. Qomarul Munawaroh

Sosok Perempuan Tangguh itu Bernama Ny. Qomarul Munawaroh

Sat, 28-May-2016 07:55

"...Ibuku adalah sosok yang sederhana, sabar, penuh kasih sayang, penuh perhatian, hidup prihatin, tidak pernah aneh-aneh, apa adanya, selalu sayang dan mendo'akan anak-anaknya biar sukses, selalu melindungi anak-anaknya bila sedang dimarahi bapak...," demikian kata Nur Khamidah, puteri tertua dari Ibu Qomarul Munawwaroh, ketika saya meminta kesan tentang ibunya.

Qomarul Munawwaroh, lahir pada tanggal 31 Desember 1956 dari pasangan keluarga H. Ahmad Rifa'i dan Siti Badriyah. H. Ahmad Rifa'i sendiri merupakan putera tertua dari keluarga Hj. Muniroh dan K.H Abdurrohman, Glagahombo.

Beliau Ibu Qomarul, merupakan puteri tertua dari 4 bersaudara, putera-puteri dari H. Ahmad Rifa'i. Ketiga adiknya yaitu: Athoillah Hasan Basri, Yazid Albustomi, dan Misbakhul Munir. 

Semasa kecil, beliau tidak terlalu banyak mengenyam pendidikan sekolah, hanya pernah ikut mengaji di Pesantren Ihya' 'Ulumuddin, Lodoyong Tempel, di bawah kepengasuhan K.H Ihya'. Beliau lebih mengalah untuk kepentingan pendidikan ketiga adiknya yang semuanya laki-laki. Sebagai puteri pertama (mbarep), beliau lebih banyak membantu pekerjaan orang tuanya, mecukupi semua kebutuhan, terutama pemenuhan kebutuhan perekonomian keluarga.

Di usianya yang 23 tahun, atau tahun 1978, beliau menikah dengan Misbakhul Munir, pemuda lajang kelahiran 18 Nopember 1959, dan asli dari Ciamis, Jawa Barat. Nama yang sama dengan adik bungsunya. Dari pernikahan ini lahir 4 anak, yaitu: Nur Khamidah, Miftahul Huda, Muhammad Edy Suryo, dan Khotimatus Sa'adah.

Hidup adalah perjuangan. Kata-kata ini sangat dirasakan oleh beliau. Di awal beliau membangun biduk rumah tangganya, ketika mempunyai anak pertama yaitu Nur Khamidah yang lahir pada tahun 1981, dan baru berusia 3 bulan, keluarga yang tinggal di Glagahombo itu ditinggal wafat H. Ahmad Rifa'i, ayah Ibu Qomarul. Sebagai anak tertua, beliau mengambil peran tanggung jawab keluarga, membantu ibunya. Tentu saja, konsentrasi menjadi terpecah antara mengurusi adik-adiknya, dengan putera-puterinya. Tidak sedikit beliau mengeluarkan pengorbanan, demi kesuksesan sekolah ketiga adiknya, dan untuk putra-puterinya sendiri. Di samping juga selalu memakai pertimbangan prioritas mana yang lebih membutuhkan.

"Dulu ketika saya kecil, kehidupan keluargaku amat memprihatinkan. Ketika sekolah SMP dan SMK itu, kalau mau membayar uang iuran sekolah, mesti harus membantu pekerjaan mengambili kelapa yang dipetik ayah dari pohon di sawah. Aku mengerjakannya sama adikku, Huda. Terkadang disuruh menunggu hasil penjualan panenan dari sawah, baru bisa membayar," lanjut cerita dari Nur Khamidah.

Memprihatinkan? Iya. Ketidakberdayaan memenuhi semua kebutuhan hidup, termasuk pendidikan itu memang sempat membuat perasaan seluruh anggota keluarga menjadi minder. Keluarga yang lain pada cukup berada, punya apa-apa. Sementara hampir semua anggota keluarga beliau merasa tidak punya apa-apa, ilmu pun tak menguasai. Perlahan-lahan timbul rasa tak ada yang mau peduli, meski hanya sekedar mengajak bicara. Sikap keluarga pun kalau ada perkembangan apa-apa, lebih banyak hanya menurut.

"Saya sangat sedih, mengingat betapa berat perjuangan ibu saya dalam menghadapi hidup. Hingga adik-adikku yang laki-laki mempunyai keinginan bila mencari isteri nanti, pingin yang mempunyai sikap, mental, dan perjuangan gigih seperti ibu..." lanjut cerita Nur Khamidah mengenai Ibu Qomarul.

Namun, hidup tidak selamanya adalah penderitaan. Berkat rasa prihatin, perjuangan, dan doa dari Ibu Qomarul bersama sang suami, kini kehidupan mulai membaik. Terlebih semenjak  adik-adiknya membangun mahligai rumah tangga sendiri. Lalu diikuti oleh para puteranya, maka beban hidup itu mulai terasa ringan. Beliau bisa tersenyum, menyaksikan jerih payahnya dulu mulai menampakkan hasil. Adik-adik dan putra putrinya sudah membangun rumah tanga sendiri-sendiri dengan kondisi perekonomian tidak seburuk ketika beliau muda dulu. Dalam hati kecil berbisik.. "Terima kasih Tuhan, atas limpahan rahmat-Mu, rizki-Mu.. Cukuplah diriku yang merasakan pahit kehidupan, jangan sampai terjadi pada mereka. Mengetahui mereka bernasib lebih baik, sudah cukup memuaskan hati..."

Mudah-mudahan Alloh swt. memberi kelimpahan pahala kepada perempuan tangguh Ibu Qomarul Munawaroh, dan bisa menjadi teladan kepada kita semua, atas kegigihan perjuangan beliau dalam menghadapi hidup. Amiiiin.***

 

Sumber: Cerita dari Nur Khamidah (Puteri pertama Ny. Qomarul Munawaroh), dengan maksud penceritaan untuk mengambil hikmah hidup.

 

by : H. Abu Hasan, S.Sy | dibaca 39147 kali

BACA LAINNYA :

Habib Ahmad Bafaqih, Waliyyin Min Auliya-Illah!!!
Thu, 2-April-2020 19:30 | 6654 hits
Trah Bani H Sholeh Tahun 2020 di Jowah Godean
Fri, 20-March-2020 17:50 | 2173 hits
TRADISI UJUNG SESEPUH
Fri, 20-March-2020 10:00 | 2214 hits
Drs KH Muallif Sahlany: Sempat Jualan Sate, Meraih Mimpi
Tue, 21-June-2016 13:00 | 14515 hits
Chodijah Djumali: Perempuan Desa Sekolah ke Negeri Piramida
Mon, 6-June-2016 16:00 | 13918 hits
Pendataan: Di G-4 dan G-5, 111 Foto Belum Terisi
Tue, 31-May-2016 20:15 | 15178 hits
Mengenal lebih dekat Ny. Hj. Munawwaroh Glagahombo (1)
Mon, 30-May-2016 10:36 | 14068 hits
Pendataan: 116 Foto Masih Kosong di G-1 sampai G-3
Mon, 30-May-2016 05:20 | 15680 hits
Keluarga alm H. Sanusi Jumeneng Adakan Pertemuan Keluarga
Sun, 29-May-2016 17:10 | 15223 hits
Masterpiece Karya K.H Muhammad Abdul Muhith Jejeran: Hiyadl ar-Rabihin fi Makrifati Maaniy Riyadl ash-Shalihin
Sun, 29-May-2016 05:50 | 14294 hits
Masyarakat Glagahombo Selenggarakan Sadranan
Sun, 29-May-2016 02:07 | 14380 hits
Sosok Perempuan Tangguh itu Bernama Ny. Qomarul Munawaroh
Sat, 28-May-2016 07:55 | 39148 hits
Profil: Kehidupan Keluarga KH Muhammad Abdul Muhith (3)
Fri, 27-May-2016 16:35 | 14761 hits
KH Djumali Menggagas Pendidikan Modern di Desa (1940-an)
Thu, 26-May-2016 11:05 | 14346 hits
Upacara Tradisi Sadranan di Jonggrangan
Thu, 26-May-2016 10:45 | 14269 hits
Trah Bani H Sholeh Lulusan Mesir, Iraq dan Pakistan
Thu, 26-May-2016 08:10 | 15679 hits
Profil: Karya-karya K.H Muhammad Abdul Muhith (4)
Thu, 26-May-2016 07:15 | 14321 hits
K.H Abdul Muhith, Habiskan Malam Untuk Mutholaah (2)
Thu, 26-May-2016 05:50 | 14675 hits
Ahli Waris dari Amwat Makam Celep dan Pokoh Adakan Sadranan
Wed, 25-May-2016 17:04 | 13821 hits
Ayooo...!!! Berziarah ke Maqbaroh Dzurriyyah H. Sholeh
Wed, 25-May-2016 02:04 | 14003 hits
K.H Abdul Muhith, Seorang Otodidak Ulung
Tue, 24-May-2016 19:00 | 16667 hits
Keturunan H. Sholeh, yang Sudah Mendahului Kita
Tue, 24-May-2016 16:40 | 13736 hits
Mengenal Silsilah H. Sholeh Jonggrangan
Tue, 24-May-2016 09:39 | 15186 hits
Diaspora Bani Sholeh Menembus 9 Provinsi
Mon, 23-May-2016 13:30 | 15348 hits
Pendataan Keluarga dan Sistem Kode
Mon, 23-May-2016 07:27 | 14722 hits
Selayang Pandang Trah Bani H. Sholeh
Sun, 22-May-2016 23:00 | 14391 hits
Trah Bani Sholeh Jonggarangan Hasilkan Website Keluarga
Fri, 20-May-2016 03:20 | 14716 hits
Ny. Hj. Hindun Glagahombo
| 14127 hits
www.banisholeh.com | Keluarga Besar Haji Sholeh Njonggrangan
Cp. Abu Hasan 0895-3798-39411