JONGGRANGAN (26/05). Pada hari ini, Kamis 19 Sya'ban 1437 H, atau tanggal 26 Mei 2016, masyarakat para ahli waris dari orang-orang yang dimakamkan di Pemakaman Umum Jonggrangan, melaksanakan upacara tradisional sadranan. Dalam istilah Jawa, lebih familier dengan sebutan "Nyadran".
Peserta sadranan kali ini datang dari masyarakat Jumeneng Lor, Jonggrangan, dan dusun-dusun di sekitarnya. Nampak juga di antara peserta merupakan ahli waris maqbaroh Jonggrangan yang sengaja datang dari Jawa Timur. Nampaknya, upacara tradisi sadranan ini bisa menggerakkan semangatnya untuk datang mengikuti rangkaian upacara sadranan.
Dalam taushiyah atau mau'idhoh hasanah yang disampaikan oleh oleh K.H Zabidi dari Jonggrangan, beliau antara lain menyampaikan: "Ziarah ke maqbarah dan mendoakan arwah itu mempunyai beberapa keuntungan. Bagi yang diziarahi, bisa memperoleh kiriman doa dari para ahli waris. Sedang bagi yang ziarah, bisa menjadi 'pengeleng-eleng' kalau besok, entah kapan, bakal meninggal dunia pula."
Lebih jauh K.H Zabidi mengatakan, terkait pahala kiriman itu sampai atau tidak, hanya bisa dipastikan oleh para yang sudah meninggal. Oleh karena itu, kalau bertanya sampai atau tidak, silakan mati dulu. Setelah itu beri tahu kami, sampai atau tidak. (Kalau perlu SMS, atau WA-red).
Tahlil dipimpin oleh K.H Muhammad Bahroni, Rois Dusun Jonggrangan. Tahlil diikuti oleh sekitar 200 orang yang hadir pada acara nyadran kali ini. Sementara acara dimulai pukul 09.00 wib dan berakhir menjelang pukul 11.00.
Banyak di antara peserta nyadran langsung pulang selesai upacara, namun juga tidak sedikit yang masih bertahan dan melanjutkan berkunjung masuk ke makam, mendekat, dan mendoakan lebih khusus pada maqbaroh keluarga mereka. Memang, tempat pelaksanaan nyadran sendiri berada di dekat makam, berupa suatu bangunan ruang pertemuan yang dindingnya sebagian terbuka, dan cukup luas. Letaknya di halaman depan makam, arah selatan.
Seperti diketahui, keluarga H. Sholeh yang dimakamkan di maqbaroh ini cukup banyak, antara lain: Simbah H. Sholeh, Ny. Sholeh, H. Abdurrohman Jowah. Hj. Sukinah Jumeneng, H. Sanusi Jumeneng, H. Ahmad Amin Sleman, H. Muchdlori, Lc Pogung. Sedang H. Muhammad Zahid dan Hj. Siti Chalimah dimakamkan di makam keluarga, tang berada di sebelah barat Masjid Jonggrangan, atau di lingkungan Pondok Pesantren ash-Sholihat Jonggrangan.***
Kontributor berita: Wakhid Hasim, Imroatus Solikhah.
by : H. Abu Hasan, S.Sy | dibaca 14268 kali
BACA LAINNYA :